Ahlus Sunnah Mengimani Adanya Surga dan Neraka
AHLUS SUNNAH MENGIMANI ADANYA SURGA DAN NERAKA
Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Sesungguhnya Surga dan Neraka sudah diciptakan oleh Allah Azza wa Jalla. Keduanya adalah makhluk yang kekal abadi tidak akan binasa. Surga disediakan bagi wali-wali Allah yang ber-takwa sedangkan Neraka adalah hukuman bagi orang yang bermaksiat kepada-Nya kecuali yang mendapatkan rahmat-Nya. Kenikmatan Surga tidak dapat dibayangkan oleh manusia, begitu pula siksa Neraka merupakan siksa yang besar, sangat dahsyat dan sangat mengerikan. Ahlus Sunnah wal Jama’ah telah sepakat bahwa Surga dan Neraka adalah makhluk Allah yang sudah di-ciptakan. Kemudian timbul firqah Mu’tazilah dan Qadariyah yang mengingkari pendapat itu. Mereka berpendapat bahwa keduanya (Surga dan Neraka) akan diciptakan Allah pada hari Kiamat nanti. Pendapat tersebut jelas sesat karena mengingkari dalil-dalil yang sudah jelas.[1]
Ayat-ayat Al-Qur-an dan hadits-hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa Surga telah disediakan untuk orang-orang yang bertakwa أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ dan Neraka telah disediakan untuk orang-orang kafir أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِيْنَ . Ini menunjukkan bahwa Surga dan Neraka sudah diciptakan.
Mengenai Surga, Allah Ta’ala berfirman:
وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Rabb-mu dan mendapatkan Surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa.” [Ali ‘Imran/3: 133]
Dan mengenai Neraka, Allah Ta’ala berfirman:
وَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ
“Dan peliharalah dirimu dari api Neraka, yang telah disediakan bagi orang-orang kafir.” [Ali ‘Imran/3: 131]
Ayat-ayat yang menjelaskan bahwa orang yang masuk Surga akan kekal di dalamnya selama-lamanya, di antaranya:
Firman Allah Ta’ala:
جَزَاؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا
“Balasan mereka di sisi Rabb mereka adalah Surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya…” [Al-Bayyinah/98: 8]
Sedangkan di antara ayat-ayat yang menjelaskan tentang kekalnya orang-orang kafir di dalam Neraka adalah firman Allah Ta’ala:
إِنَّ اللَّهَ لَعَنَ الْكَافِرِينَ وَأَعَدَّ لَهُمْ سَعِيرًا خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ لَّا يَجِدُونَ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا
“Sesungguhnya Allah melaknat orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api (Neraka) yang menyala-nyala, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya, mereka tidak memperoleh pelindung pun dan tidak (pula) penolong.” [Al-Ahzaab/33: 64-65]
Orang kafir dan munafik akan masuk ke dalam Neraka dan kekal di dalamnya selama-lamanya. Adapun ummat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang masuk Neraka dengan sebab perbuatan dosa-dosa besar dan maksiat yang mereka perbuat, maka mereka tidaklah kekal di dalam Neraka. Mereka akan keluar dari Neraka dengan rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala dan syafa’at Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَخْرُحُ مِنَ النَّارِ مَنْ كَانَ فِيْ قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنَ اْلإِيْمَانِ.
“Akan keluar dari Neraka orang yang di dalam hatinya masih ada seberat dzarrah dari iman.” [2]
Juga sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
لَيَخْرُجَنَّ قَوْمٌ مِنْ أُمَّتِيْ مِنَ النَّارِ بِشَفَاعَتِيْ يُسَمَّوْنَ الْجَهَنَّمِيُّوْنَ.
“Sungguh satu kaum dari ummatku akan keluar dari Neraka dengan sebab syafa’atku, mereka disebut jahannamiyyun (para mantan penghuni Neraka Jahannam).”[3]
[Disalin dari kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Po Box 7803/JACC 13340A Jakarta, Cetakan Ketiga 1427H/Juni 2006M]
_______
Footnote
[1] Lihat penjelasan ini dalam Syarhul ‘Aqiidah ath-Thahaawiyyah (hal. 420-431) tahqiq dan takhrij Syaikh al-Albani dan Syarah Lum’atil I’tiqaad (hal. 131-133) oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin.
[2] HR. At-Tirmidzi (no. 2598) dan Ahmad (III/94), dari Sahabat Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu. At-Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan shahih.”
[3] HR. At-Tirmidzi (no. 2600) dari Sahabat ‘Imran bin Hushain Radhiyallahu anhu. At-Tirmi-dzi berkata: “Hadits ini hasan shahih.”
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/80949-ahlus-sunnah-mengimani-adanya-surga-dan-neraka.html